HARIANINDONESIA.COM – Warga yang mengungsi setelah terjadi gempabumi berkekuatan magnitudo (M) 6.3 di wilayah Donggala, berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing.
Berdasarkan perkembangan data dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi per Minggu (10/9/2023) pukul 12.28 WIB ada sebanyak 2.874 jiwa.
Apabila dibandingkan dengan data sebelumnya, ada penurunan jumlah pengungsi sebanyak 906 jiwa.
Kendati demikian, angka tersebut masih dinamis, sebab ada warga yang memang kembali ke rumah masing-masing untuk menjaga dan menyelamatkan harta benda selama ditinggal di pengungsian.
Baca Juga:
BNPB Sebut Dipengaruhi oleh Fenomena Land Subsidence, Banjir di Kota Semarang Surutnya Lebih Lama
BPBD Tetap Siaga Antisipasi Bencana Susulan, Sebanyak 20.916 Jiwa Terdampak Banjir Ketapang
TPA Putri Cempo Kota Surakarta Kebakaran, Penjabat Gubernur Jateng Surati BNPB Minta Water Bombing
Para warga akan kembali ke pengungsian mandiri apabila hari mulai gelap. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi jika terjadi gempabumi susulan.
Baca artikel lainnya di sini: Sebanyak 3.780 Warga Donggala Mengungsi Setelah Terjadi Gempabumi Berkekuatan Magnitudo 6.3
Sementara hasil asesmen yang dilakukan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, kerusakan bangunan yang terdampak gempabumi tidak berubah dari data sebelumnya.
Hingga saat ini ada tiga rumah yang mengalami kerusakan ringan.
Baca Juga:
Bersihkan Udara di Jakarta, Pemerintah Lanjutkan Water Mist Spraying untuk Kurangi Polusi Udara
Adapun kerusakan bangunan rumah tersebut rata-rata ada di bagian dinding dan tiang pasak penyangga.
Hal itu terjadi lantaran struktur bangunan kurang kuat sehingga retak dan roboh ketika diguncang gempabumi.
Sementara itu, korban jiwa juga belum ada laporan hingga saat ini.
BPBD Kabupaten Donggala hingga kini masih melakukan pendampingan warga pengungsi dan berupaya memberikan dukungan baik logistik maupun peralatan yang dibutuhkan selama berada di pengungsian.
Demikian, keterangan tertulis dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D.***