HARIANEKONOMI.COM – Digitalisasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam upaya mendorong UMKM “naik kelas”.
Sekaligus menciptakan lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat, 97 persen lapangan kerja di Indonesia dikontribusi oleh UMKM.
Demikian disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
“Karenanya digitalisasi itu adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk dapat ‘naik kelas’,” kata Sandiaga.
Baca Juga:
Suku Bunga Acuan Naik, BRI Tetap Optimis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit di Tahun 2024
Soal Kenaikan Pajak Hiburan, Sandiaga Uno: Mungkin Ada Pajak 40 Persen tapi Ada Insentif Lainnya
Menparekraf Sandiaga mengapresiasi penyelenggaraan “Pahlawan Digital UMKM 2023” yang diinisiasi Staf Khusus Presiden RI Putri Tanjung.
Baca artikel lainnya di sini :Pertamina Turunkan Harga Bahan Bakar Minyak di Awal Tahun 2024, Sesuaikan dengan Harga Minyak Dunia
Kegiatan itu bertujuan untuk menjaring inovator digital yang berkomitmen membantu para pelaku UMKM naik kelas dan lebih berdaya.
Dengan berbagai inovasi dan solusi digital serta menjadi bagian ekosistem pengembangan kewirausahaan nasional.
Baca Juga:
Ratusan Pedagang UMKM dan Kaum Disabilitas Deklarasi Dukung Calon Presiden Prabowo Subianto
“Sebanyak 10 finalis ini harus kita fasilitasi untuk dapat scale up karena UMKM-lah yang akan membawa bangsa ini naik kelas menuju Indonesia Emas 2045,” kata Sandiaga.
Lihat juga konten video, di sini: Bupati Cianjur Herman Suherman Sampaikan Keprihatinan atas Terjadinya Gempa di Sumedang
Staf Khusus Presiden yang juga inisiator “Pahlawan Digital UMKM 2023”, Putri Tanjung, menjelaskan mekanisme pemilihan UMKM terbaik di ajang ini.
Putri mengatakan akan melihat beberapa hal mulai dari keberlanjutan usaha dan dampaknya terhadap lingkungan terutama terhadap bisnis UMKM.
“Kita menyeleksi inovator itu based on many things,” kata Putri Tanjung.
“Kita melihat founder-nya dulu, kemudian growth business-nya, kemudian sustainability-nya, cash flow dan profitabilitas”.
“Dan impact-nya berapa besar UMKM yang bisa dibantu dan ke depan multiplier effect-nya seperti apa,” ujar Putri Tanjung.
Di sektor ekonomi kreatif sendiri ada tiga subsektor dengan kontribusi terbesar yakni kuliner, kriya, dan fesyen.
Nilai dari kontribusi subsektor kuliner sendiri mencapai lebih dari 40 persen.
Menparekraf Sandiaga berharap kolaborasi antara pemerintah bersama swasta dan pihak-pihak lainnya.
Untuk terus mendukung pengembangan UMKM sebagai tulang punggung peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja masyarakat.
“Bagaimana UMKM itu dapat sustainable (berkelanjutan) tentunya adalah dengan prinsip-prinsip ekonomi hijau dimana digitalisasi ada di dalamnya.”
“Pelaku UMKM harus dapat terus melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan semangat gerak cepat, gerak bersama dan garap semua potensi termasuk online yang ada di depan kita,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Apalagi Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yakni jumlah penduduk Indonesia sebesar 70 persen akan ada dalam usia produktif (15-64 tahun) pada tahun 2045.
UMKM tentunya akan memiliki peranan besar dalam mengkapitalisasi bonus tersebut dalam penyerapan tenaga kerja.
“Dengan digitalisasi, ekonomi kita akan semakin efisien dan semakin bernilai tambah,” kata Sandiaga, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Minggu (31/12/2023).
“Dan target kita untuk bisa mengkapitalisasi bonus demografi dalam 5 hingga 10 tahun ke depan bisa diakselerasi oleh digitalisasi di sektor UMKM,” ujar Sandiaga.***