HARIANEKONOMI.COM – Kerja sama ekonomi bilateral menjadi salah satu sektor yang penting untuk dijaga dan ditingkatkan.
Guna memperkuat perekonomian nasional dalam menghadapi berbagai peningkatan risiko ketidakpastian global yang terus terjadi saat ini.
Penguatan kerja sama ekonomi bilateral tersebut juga dilakukan Pemerintah dengan Rusia di sejumlah bidang.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi telah melakukan Pertemuan Ketua Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri RI-Rusia pada Rabu (15/5/2024).
Baca Juga:
Dampak Kebijakan Proteksionis Presiden AS Terpilih Donald Trump Ditakutkan akan Lemahkan Kurs Rupiah
Kebijakan AS dan Tiongkok Berdampak pada Ekonomi Nasional, Menteri Rosan Roeslani Ungkap Alasannya
Di sela-sela kegiatan menghadiri Russia Halal Expo 2024 yang diselenggarakan di Kazan, Federasi Rusia,
Delegasi Rusia dipimpin oleh Deputi Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia H.E. Dmitry Volvach.
Baca artikel lainnya di sini : KPK Berhasil Amankan Beberapa Bukti Dokumen Terkait Kasus SYL Saat Geledah Rumah Adiknya di Makassar
Pada kesempatan tersebut, kedua pihak membahas secara komprehensif terkait perkembangan kerja sama kedua negara.
Baca Juga:
Beberkan Sejumlah Indikator Ekonomi Indonesia, BI Prediksi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 2025 dan 2026
Khususnya di bidang perdagangan, industri, dan investasi.
Baca artikel lainnya di sini : Rukma Setyabudi Jadi Tokoh Pertama yang Ambil Formulir Pendaftaran Calon Gubernur di DPD PDIP Jateng
Deputi Edi menyampaikan apresiasi atas kemajuan yang telah dicapai dalam implementasi kerja sama bidang ekonomi antara Indonesia dan Rusia.
Serta berharap agar kerja sama antar kedua negara dapat terus ditingkatkan ke depannya.
Baca Juga:
Kunker ke Luar Negeri Bawa Komitmen Investasi US$ 18,5 Miliar, Prabowo Subianto: Melebihi Target
Foto Bareng dan Bersenda Gurau, Prabowo Abadikan Momen Hangat Bareng Wartawan di London
Menko Pangan Zulkifli Hasan Tegaskan Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027
Lebih lanjut, Deputi Edi menyampaikan usulan maupun concern terkait beberapa isu yang hingga saat ini masih didiskusikan oleh kedua pihak.
“Kerja sama di bidang halal, yang meliputi sektor teknologi, infrastruktur dan investasi merupakan substansi yang disasar dalam rencana kesepakatan kedua belah pihak.”
“Seelain itu, Pemerintah Indonesia kembali menyampaikan concern atas proses registrasi beberapa Unit Pengolahan Ikan (UPI) Indonesia yang akan masuk ke pasar Rusia.”
“Kami meminta kepada Pemerintah Rusia agar bisa mempercepat fasilitasi proses registrasi tersebut,” jelas Deputi Edi.
Di sisi lain, Deputi Volvach juga menyampaikan beberapa isu yang menjadi perhatian dari pihak Indonesia.
Antara lain ekspor produk daging Rusia ke Indonesia dan produk farmasi asal Rusia.
“Kami mengharapkan Pemerintah Indonesia dapat mempertimbangkan keinginan ekspor produk daging asal Rusia yang telah disesuaikan dengan sertifikasi halal.”
“Kami juga mengusulkan kepada pihak Indonesia untuk mendiskusikan pembentukan sebuah pengaturan standarisasi bersama secara bilateral untuk produk farmasi,” ungkap Deputi Volvach.
Selain itu, regulasi terkait minyak sawit dan produk kelapa asal Indonesia di Rusia juga menjadi salah satu topik yang memperoleh sorotan dalam pertemuan tersebut.
“Produk palm oil Indonesia memiliki standar yang tinggi dan telah sesuai dengan standar internasional”
“Indonesia juga menyayangkan keputusan pelarangan sementara ekspor produk kelapa Indonesia oleh Rusia.”
“Indonesia telah melakukan sejumlah langkah perbaikan dan meminta Rusia untuk mencabut larangan ekspor tersebut,” tegas Deputi Edi.
Selanjutnya, kedua Deputi tersebut juga membahas upaya peningkatan kerja sama di sektor pariwisata.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Serta percepatan penyelesaian perundingan dari Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA).
“Perjanjian perdagagan dengan EAEU sangat penting bagi kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan.”
“Diharapkan agar perjanjian tersebut juga memberikan manfaat kepada pihak pelaku usaha.”
“Saya yakin bahwa pembentukan perjanjian tersebut akan menjadi rujukan untuk peningkatan standar produk dan komoditas ekspor Indonesia maupun negara anggota EAEU,” pungkas Deputi Edi.
Pada akhir pertemuan, kedua pihak juga sepakat untuk melanjutkan komunikasi terkait jadwal pelaksanaan Pertemuan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-13 RI-Rusia.
Bidang Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik serta Pertemuan ke-6 Working Group on Trade, Invesment and Industry (WGTII) RI-Rusia.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Plt. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah, Wakil Kepala Perwakilan RI di Moskow,.
Serta perwakilan dari Kemenko Perekonomian RI, Kemlu RI dan KBRI Moskow, serta jajaran pejabat di Kementerian Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Emitentv.com dan Infofinansial.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id