Nomor 1 Gangguan Pengaturan Keuangan, Inilah 4 Risiko Intip Nasabah yang Manfaatkan Fasilitas Paylater

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 24 Agustus 2023 - 14:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Manfaatkan Fasilitas Paylater. (Pexels.com/photomix company)

Manfaatkan Fasilitas Paylater. (Pexels.com/photomix company)

HARIANINDONESIA.COM – Siapa yang tidak tahu paylater? Tentu hampir semua orang mengetahui tentang sistem pembayaran yang satu ini.

Paylater adalah sistem pembayaran yang ditunda, dengan kata lain kita bisa membeli barang tanpa harus membayar langsung.

Namun sebagai gantinya tiap kita membayar tiap bulan beserta bunganya.

Juru bicara OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Sekar Putih Djarot menjelaskan bahwa paylater adalah sebuah istilah yang merujuk pada transaksi pembayaran atau jasa.

Pada dasarnya paylater adalah layanan untuk menunda pembayaran atau berhutang yang wajib dilunasi di kemudian hari.

Baca artikel lainnya di sini: OJK Hentikan Kegiatan Entitas Ilegal, Termasuk Tindaklanjuti Temuan 155 Platform Pinjaman Online Ilegal

Terlihat simple memang bahkan sangat memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan dan wishlist (keinginan) kita.

Tapi paylater juga bisa menyebabkan “Kecanduan”. Wah, padahal hanya sebuah sistem pembayaran tapi kok bisa jadi candu, ya?

Jelas ini bisa terjadi karena kemudahan dalam transaksinya, kebiasaan mengklik setuju tanpa membaca secara detail konsekuensi bunga dan denda keterlambatan.

Padahal hal itu sudah dijelaskan dalam persyaratan saat mengajukan paylater, serta gaya hidup konsumtif masyarakat yang tinggi.

Dikutip dari lamam resmi Djkn.kemenkeu.go.id, paylater juga bisa menyebabkan resiko lainnya, yaitu:

After 19
Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

1. Pengaturan Keuangan Terganggu

Kemudahan fitur paylater seringkali menjadi penyebab terganggunya pengaturan keuangan pribadi karena adanya cicilan yang datang.

Seringkali, dana yang kita sisihkan untuk mmebayar cicilan terpakai guna memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak, hal ini mengakibatkan tidak mampu membayar cicilan.

2. Ada Biaya yang Tidak Disadari

Dalam menggunakan paylater tanpa kita sadari ada biaya lain yang ikut aktif seperti biaya subscription, biaya cicilan, dan biaya lainnya.

Hal ini yang akan memberatkan kita setiap kali tagihan datang.

3. Perilaku Konsumtif Berlebih

Penggunaan paylater secara tidak kita sadari juga mampu menimbulkan dorongan belanja yang implusif.

Diri kita akan lebih mudah tergiur dalam melihat diskon dan tawaran menarik lainnya.

4. Peretasan Identitas

Resiko ini mungkin tidak disadri, tapi peretasan atau pencurian identitas ini bisa dan mungkin terjadi meskipun sudah ada keamanan yang tinggi dari pihak platformnya.

Tapi, siapa yang tahu masih banyak orang jahat yang meretas data dan menyalah gunakannya.

Sebenarnya, tidak salah menggunakan paylater hanya saja “Bijak” lah dalam menggunakannya.

Jangan sampai hanya karena nafsu belanja kita sehingga menggunakannya tanpa pikir panjang.

Gunakanlah seperlunya, jika dirasa barang atau keperluan tersebut bisa dinanti maka menambunglah terlebih dahulu apalagi hanya sekedar keinginan kita semata mending tahan deh.

Ayo, mulailah bijak dalam menggunakan kemudahan transaksi paylater untuk kondisi keuangan kita yang lebih stabil lagi.***

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Ingin Proyek Infrastruktur Lebih Efisien, Presiden RI Prabowo Subianto: Swasta Silakan Bergerak
Munas Konsolidasi Persatuan Kadin, Pesan Presiden Prabowo Subianto: Jaga Persatuan dan Kekompakan
Resmi, Anindya Bakrie Sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan Arsjad Rasjid Ketua Dewan Pertimbangan
HSBC Global Research Perkirakan Perekonomian Indonesia Tumbuh Sebesar 5,1 Persen pada Tahun 2025
CSA Index Januari 2025 Capai 84,2: Optimisme Pasar di Tengah Tantangan Nilai Tukar dan Inflasi
Untuk Barang Mewah, Kemenkeu Rilis PMK 131 2024 Tentang Tarif Pajak Pertambahan Nilai 12 Persen
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tanggapi Outlook Ekonomi 2025 Versi IMF Sebesar 5,1 Persen
Perluas Akses Pembiayaan bagi Pelaku UMKM, Target Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Tahun 2025 Rp300 Triliun
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 10:51 WIB

Alokasi APBN Sebesar Rp145 Trliun akan Sia-sia Jika Bulog Serap Gabah Petani di Bawah HPP Rp6.500

Rabu, 15 Januari 2025 - 09:17 WIB

OJK Dorong Perbankan Dukung Program 3 Juta Unit Rumah, Target Market Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Jumat, 10 Januari 2025 - 08:52 WIB

Dorong Jadi Class Company, Menteri BUMN Erick Thohir Dukung MIND ID Lakukan Aksi Korporasi IPO

Kamis, 9 Januari 2025 - 14:12 WIB

Dorong Masyarakat Lirik Budidaya Sarang Burung Walet, Wamentan Sudaryono Genjot Ekspor Nasional

Rabu, 8 Januari 2025 - 08:06 WIB

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Mentan Amran Sulaiman Targetkan Kenaikan Produksi Beras Jatim

Selasa, 7 Januari 2025 - 07:19 WIB

Sudaryono Pastikan Investasi Peternakan Sapi Libatkan Peternak Lokal, Agar Berkembang Pesat

Jumat, 3 Januari 2025 - 15:29 WIB

Di Maluku dan Papua, Perusahaan Tiongkok Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries akan Bangun Perikanan

Selasa, 24 Desember 2024 - 07:43 WIB

Segenap Tim Rilispers.com Mengucapkan Selamat Hari Natal 2024, Kiranya Damai Natal Besertamu

Berita Terbaru