HARIANEKONOMI.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengusulkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurutnya, hal ini diperlukan guna memudahkan koordinasi dalam rangka mengakselerasi pembangunan pertanian nasional.
Wamentan Sudaryono menjelaskan, usulan itu tidak mengubah organisasi perusahaan plat merah tersebut.
Hanya saja, tambah dia, Kementan perlu menjadi leading sector pangan, mulai dari hulu hingga ke hilir.
Baca Juga:
Berikut Ini adalah Nama Lengkap dan Jabatannya di OJK, KPK Panggil 3 Pegawai Otoritas Jasa Keuangan
Wamentan Sudaryono mengungkapkan usulan tersebut rencananya bakal diajukan melalui Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan pertanian yang akan dilakukan pada tahun depan.
Melalui Perpres tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian nasional.
Lembaga-lembaga di Bidang Pangan Terkesan Berjalan Sendiri-sendiri
Dikutip Haloagro.com, menurut Sudaryono, selama ini lembaga-lembaga di bidang pangan terkesan berjalan sendiri-sendiri.
“Kita ingin bagaimana, ini kita tidak mengubah organisasi. Intinya organisasi tetap ada di situ semua tapi ‘Ketua Kelasnya’ adalah Menteri Pertanian.”
Baca Juga:
Kejagung Ungkap Peran tersangka ASB Selaku Direktur Utama PT Kebun Tebu Mas, Kasus Importasi Gula
Soal Kondisi Pasokan Pangan Jelang Ramadhan 1446 Hijriah, Mentan Andi Amran Sulaiman Beri Penjelasan
“Karena selama ini pupuknya yang ngurus Menteri BUMN, perdagangan pupuknya Menteri Perdagangan.”
“Kemudian si petani yang ngurus pertanian. Begitu panen Bulog punya BUMN lagi.”
“Kita tidak bisa perintah Bulog untuk menyerap hasil panen petani,” katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Klaten, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Sementara di hilir, stabilitas harga dan pasokan pangan dapat terjaga dengan baik.
Baca Juga:
Opsi Penggilingan Padi Bisa Dilakukan BUMN atau Bulog, Presiden Prabowo Ajak Kerja Sama Perpadi
Wujudkan Swasembada Sekaligus Menjadi Lumbung Pangan Dunia, Pemerintah Ungkap Alasan Optimisnya
Pupuk Indonesia Sebagai Perusahaan Negara Jangan Hanya Cari Keuntungan Saja
Wamentan Sudaryono juga berharap, Pupuk Indonesia sebagai perusahaan negara tidak hanya mencari keuntungan saja.
Tetapi juga bertanggungjawab dalam menggenjot produktivitas pertanian nasional.
Apalagi, alokasi kuota pupuk subsidi di tahun 2024 telah ditambah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Sehingga hal ini akan memberikan rasa optimistis dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Tanggung jawab Pupuk Indonesia tidak hanya cari untung, tapi bagaimana juga tanggung jawab produktivitas pertanian kita naik,” harapnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Infotelko.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiindonesia.com dan Helloseleb.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.